Di Indonesia, ganja menjadi salah satu jenis narkoba yang paling banyak disalahgunakan. Efek ganja dianggap paling jinak dan memiliki risiko kesehatan paling kecil apabila dibandingkan dengan obat-obatan rekreasi jenis lainnya.
Namun, berbeda dengan ganja sintetis atau lebih dikenal dengan nama Sinte yang sempat populer beberapa tahun belakang. Ganja sintetis dikatakan memiliki efek yang jauh lebih berbahaya daripada lintingan ganja tradisional.
Sebelum itu, ketahui terlebih dahulu apa itu ganja sintetis dan seberapa bahayanya efek yang diberikan. Simak baik-baik, ya!
Apa Itu Ganja Sintetis?
Ganja sintetis bukanlah ganja, karena terbuat dari campuran bahan kimia industri yang disemprotkan pada daun kering dan potongan rumput biasa. Kemudian, akan dibungkus sedemikian rupa dan dijual dengan beberapa nama samaran.
Nama-nama Sinte yang dikenal mulai dari Hanoman, Ganesha, Thunderbear, Cap Badak, hingga Cap Gorilla yang paling terkenal. Ganja sintetis juga tidak jarang diperdagangkan sebagai lintingan rokok tembakau tak bermerek.
Sinte ini termasuk dalam kelompok obat yang disebut ‘zat psikoaktif baru’ dan tergolong ke dalam kategori narkotika golongan 1. Zat psikoaktif baru adalah jenis narkoba psikoaktif yang tidak diatur, tersedia di pasaran dan dimaksudkan untuk menyalin efek obat-obatan terlarang.
Dalam konteks tersebut, ganja sintetis meniru efek ganja tradisional. Namun, sinte bisa menampakkan efeknya hingga ratusan kali lebih kuat daripada sekadar THC dalam ganja biasa.
Efek Mengonsumsi Ganja Sintetis
Ganja kekinian ini mengandung bahan-bahan kimia yang bekerja mirip THC, senyawa psikoaktif alami yang ditemukan dalam tanaman ganja. Baik itu THC mau pun senyawa kimia sintetik, akan mengikat pada sistem reseptor CB1 di otak Anda untuk menghasilkan efek euforia atau sensasi bahagia amat sangat.
Akan tetapi, ganja sintetis memiliki daya rusak yang lebih menyeramkan dari ganja asli yang ditirunya. Efek mengonsumsi sinte meliputi muntah-muntah, nyeri dada, pusing, peningkatan denyut jantung, penglihatan menghitam, kerusakan ginjal, sakit kepala, ngilu, kebingungan, pembesaran pupil, kejang, gerakan anggota tubuh involunter (kedutan), turunnya kadar kalium dalam darah, serta meningkatnya glukosa.
Penggunaan ganja sintetis juga dikaitkan dengan adanya perubahan perilaku (cepat marah, mengamuk), alami halusinasi, hingga gejala psikosis. Dalam beberapa kasus, bahkan efeknya bisa menyebabkan stroke, darah tinggi, sesak napas, gagal jantung akut, serangan jantung, hingga kematian.
Demikianlah ulasan mengenai apa itu ganja sintetis (sinte) dan efek bahayanya yang bisa menyebakan kematian. Ada baiknya, Anda menghindari penyalahgunaan narkoba yang hanya memberikan kerugian kepada diri sendiri.
Untuk mengetahui informasi tentang Sinte atau jenis narkoba lainnya yang lebih lengkap, silakan kunjungi laman Ashefa Griya Pusaka dengan klik ashefagriyapusaka.co.id. Semoga bermanfaat!